Blogger templates

Pages

Rabu, 28 Januari 2015

JAHIT MANUAL

Tusuk-Tusuk Dasar

    1. Tusuk Jelujur
Dikerjakan dari kanan ke kiri, mengambil dan meninggalkan bahan dengan jarak yang ditentukan.
 

    2. Tusuk Tikam Jejak
Tusuk ini dipakai sebagai pengganti tusuk-tusuk mesin untuk menghubungkan dua helai kain. Dikerjakan pula dari kanan ke kiri dengan tusuk sebesar 3 mm. setiap kali jarum dimasukkan, melampaui jarak 2×3 mm.
    3. Tusuk Tangkai
Ini kebalikan tusuk tikam jejak dan dipakai sebagai tusuk hias atau tanda-tanda nama. Dikerjakan dari kiri ke kanan dengan perhatian jatuhnya  tusuk-tusuk serongpada bagian luaer kain dan searah.
    4. Tusuk Piquer atau Tusuk Isi
Tusuk ini dipakai pada pekerjaan penjahit yaitu pekerjaan dengan kain rambut kuda dan bahan pelapis pada pakaian-pakaian mantel, dikerjakan dari bagian atas ke bawah dan kebalikannya.
    5. Tusuk Flanel
Tusuk ini dipakai untuk melekatkan sesatu pada bagian lain dengan cara yang lembut. Pada bagian luar terlihat hanya tusuk-tusuk datar. Dikerjakan dari kiri ke kanan.
    6. Tusuk Feston
Tusuk ini dipakai untuk menyelesaikan tiras-tiras, supaya serat-serat tidak dapat keluar dari tipe guntingan. Dikerjakan dari kiri ke kanan. Menyambung benang, benang baru selalu keluar pada sengkelit yang terakhir.
    7. Tusuk Balut
Tusuk balut dapat pula dipakai untuk menyelesaikan tiras kampuh sebagai pengganti tusuk festoon dengan letak tusuk tusuk miring sekali dan mengambil bahan dari tiras 1mm. Tusuk balut dapat pula dipakai untuk menghubungkan dua tepi yang dilipat dengan tusuk tusuk yang rapat jaraknya.
SUMBER:https://biebahuachim.wordpress.com/2012/10/28/tusuk-tusuk-dasar-2/#more-54

LANGKAH DASAR MENJAHIT


Kampuh Dasar (Menggabungkan)


Untuk Menyatukan bagian-bagian dari potongan kain pada pembuatan busana seperti menyatukan bahu muka dengan bahu belakang, sisi kiri muka dengan sisikanan belakang dsb, sisa sambungan disebut kampuh. Teknik menjahit sambungan supaya hasilnya kuat, maka setiap penyambungan baik di awal atau pun di akhir tusukan harus dimatikan, agar tidak mudah lepas yaitu dengan cara menjahit mundur maju atau dengan cara mengikatkan kedua ujung benang. Pemakaian kampuh disesuaikan dengan kegunaan yang lebih tepat. Kampuh (teknik menggabungkan) ada bermacam-macam antara lain :
1. Kampuh Terbuka
kampuh yang tiras sambungannya terbuka/dibuka, teknik penyelesaian tiras ini ada beberapa cara :
a. Kampuh terbuka dengan cara setikan mesinpenyelesaian dengan cara melipat kecil pinggiran tiras dan disetik dengan mesin  sepanjang pinggiran tersebut.
b. Kampuh terbuka dengan penyelesaian tusuk balut, yaitu dengan penyelesaian tiras disepanjang pinggiran tiras diselesaiakan dengan tusuk balut.
c. Kampuh terbuka yang diselesaikan dengan obras,yaitu penyelesaian disepanjang pinggiran tiras diselesaikan dengan diobras. Cara ini padasaat sekarang banyak dipakai terutama untuk busana wanita dan busana pria (celana pria).
d. kampuh terbuka diselesaikan dengan rombak(dijahit dengan kain serong tipis, dilipat dan disetik) ini hanya dipakai untuk busana yang dibuat dari bahan/kain tebal. Kegunaanya untuk menyambungkan (menjahit) bagian-bagian bahu, sisi badan, sisi rok, sisi lengan, sisi jas, sisi mantel, sisi celana, dan belakang celana.
2. Kampuh Balik
Kampuh yang dikerjakan dengan teknik membalikkan dengan dua kali jahit dan dibalikkan dengan cara, pertama dengan menjahit bagian buruk menghadap bagian buruk (bagian baik) yang betiras dengan lebar tiras dengan ukuran 3mm, jika memungkinkan dibuat lebih halus/kecil, kemudian dibalikkan dan dijahit dari bagian buruk menghadap bagian baik dengan pinggir tirsnya masuk ke dalam, hasil kampuh ini paling besar 0,5 cm. kegunaan kampuh balik untuk:
a. Menjahit kebaya yang dibuat dari bahan tipis.
b. Menjahit kemeja.
c. Pakaian tidur dan sebagainya
3. Kampuh Pipih
Kampuh yang mempunyai bekas jahitan pada satu sisi sebanyak dua setikan, dan sisi yang sebelahnya satu setika, kampuh ini bias dipakai untuk dua sisi (untuk bagian luar atau bagian dalam yang mana keduanya sama-sama  bersih). Teknik menjahit kampuh pipih, lipatkan kain yang pinggirannya bertiras selebar 1,5 cm menjadi o.5 cm, tutup tirasnya dengan lipatan yang satu lagi. Kampuh ini dipakai untuk menjahit kain sarung, kemeja, celana, jaket, pakaian bayi dan sebagainya.
4. Kampuh Perancis
Kampuh yang hanya terdiri dari satu jahitan yang didapatkan dengan cara menyatukan dua lembar kain. Kain bagian baik berhadapan sesame baik, tetapi tidak sama lebar/pinggirnya, lipatkan pinggir kain yang satu (kain yang lebih lebar) dengan kain yang laian, lalu jhit tiras dengan lebar 0,6 mm. kampuh perancis ini cocok dipakai untuk menjahit bahan yang tipis.
5. Kampuh Sarung
Kampuh yang tampak di kedua sisinya . cara melakukan setikan kampuh sarung adalah sebagai berikut : pinggiran (a) dan (b) sama-sama besar, kampuh semula 1cm lalu keduanya dikumpul berpadu, tiras dilipat dengan posisi saling berhadapan dan dapat dibantu dengan jelujuran. Tirasnya sama-sama dilipat menjadi 0,5cm  lalu dijahit pinggirannya dari bagian buruk. Kegunaan dari kampuh sarung ini adalah untuk menjahit kain sarung pelekat (kain sarung bercorak/kotak-kotak) ketika menjahit corak/kotaknya harus sama juga untuk menjahit kemeja, jas dan jaket.

KURSUS MENJAHIT

ayo kursus menjahit 

#JAHIT MANUAL

#JAHIT MESIN
Memasuki bulan Ramadhan, maka orang bersiap-siap beli baju atau bikin baju. Beli baju paling gampang, karena tinggal pilih yang mana suka. Bikin baju perlu waktu, apalagi menjelang puasa dan lebaran. Meski orang malas ke tukang jahit, tapi tetap saja tukang jahit menolak order menjelang bulan puasa.

Nah, bagaimana kalau ingin buat baju sendiri, tapi tukang jahit sudah penuh? Atau pengen coba2 desain baju sendiri, tapi males bayar tukang jahit, atau memang hobi kerajinan tangan, bikin-bikin sesuatu seperti saya? Tenaaaangggg. Ada cara mudah membuat baju sendiri dan hasilnya (mudah-mudahan) pas di hati. Kalau belum pas, coba lagi. Seperti pepatah, "alah bisa karena biasa".

Membuat baju pasti perlu pola. Ada banyak pola, tapi juga rumit dan lama buatnya. Saya sendiri bukan orang yang mahir bikin pola. Cara mudah membuat pola adalah "menjiplak baju yang ada".
Seperti yang di dapatkan di kursus menjahit.

Kalau baru mulai belajar menjahit, carilah baju blus yang modelnya sederhana. Jangan yang memakai kupnat atau macam-macam kerah. Kupnat adalah jahitan yang biasanya terdapat di bawah bagian dada blus wanita. Gunanya untuk membuat baju lebih pas di badan.

Lipat baju menjadi dua, lalu letakkan di atas koran

Setelah anda menemukan baju sendiri yang pas di badan, lipat dua baju tersebut memanjang. Lipat dengan rapi yah, temukan ujung dengan ujung, sehingga polanya benar-benar pas. Setelah  itu, letakkan baju tersebut di atas koran.

Jiplak pola dengan hati-hati dengan menggunakan pensil. Jaga agar baju tidak bergeser, kalau perlu gunakan jarum pentul. Buat garis putus-putus dulu, jika agak sulit membuat garis lurus.

Pensil yang digunakan pensil biasa saja, yang sering digunakan untuk menulis. Asal jangan pensil berkode H, karena pensil H terlalu tipis dan biasanya digunakan untuk mengarsir gambar. Ada yang pakai pensil biru dan merah, seperti yang biasa digunakan tukang jahit beneran. Tapi gak usahlah. Kalau gak ada, jangan bikin kita repot dan malah menghilangkan mood.

Pola blus yang sudah jadi

Setelah baju diangkat dari koran, barulah garis-garis tersebut diperbaiki. Jangan sampai ada lekukan yang terlalu tajam, terutama untuk lengan, leher dan pinggang.

Saya buat dua pola bertumpuk. Pola depan dan belakang. Pola belakang, lengkungannya lebih tinggi daripada lengkungan kerah depan. Sebaiknya, untuk masing-masing pola dibuat pola tersendiri. Nah, mudahkan?

Untuk membuat pola lengan, kerah dan leher akan ditulis dalam postingan berikutnya, terutama bagi anda yang ingin tahu tentang membuat bajukemeja batik wanitakebaya muslimgaun pesta, dan mesin jahit.















































SUMBER :http://kursusjahityogya.blogspot.com/2013/06/membuat-pola.html