Blogger templates

Pages

Kamis, 27 Februari 2014

konveksi semarang murah

forto polio orderaan bulan februari suryo konveksi
email : suryokonveksi@gmail.com
fb : amin suryanto suryokonveksi
twitter : @suryokonveksi
web : www.centerkonveksi.com /www.suryokonveksi.blogspot.com
hp/ wa : 085727883446
BB : 760c75db













Senin, 24 Februari 2014

sejarah kaos polo

Sejarah Polo Shirt – Kaos Polo atau Kaos Wangki
Pada abad ke 19 dan awal abad 20 pemain tenis memakai kaos tenis yang terdiri dari kaos putih lengan panjang dengan kancing di bagian atas, dikenakan dengan kedua bagian lengan digulung, memakai celana flanel dan dasi. Bentuk pakaian ini menimbulkan masalah dalam hal kemudahan dan kenyamanan bermain.
René Lacoste, yang tujuh kali menjuarai tenis Grand Slam Prancis memutuskan bahwa pakaian tenis tersebut sangat kaku, terlalu rumit dan tidak nyaman. Kemudian beliau merancang sebuah kaos putih berlengan pendek dari bahan kain katun rajut yang lentur (Jersey Pique). Desain pakaian ini pertama kali ia kenakan pada tahun 1926 di kejuaraan terbuka Amerika Serikat. Mulai tahun 1927 Lacoste menempatkan lambang buaya di dada kiri kaos desainnya tersebut.
Pada tahun 1933 setelah Lacoste pensiun dari tenis profesional, Lacoste bekerja sama dengan temannya André Gillier, seorang merchandiser pakaian, untuk memasarkan pakaian desainnya tersebut di Eropa dan Amerika Utara. Mereka bersama-sama membentuk perusahaan kamisol Lacoste dan mulai menjual baju desain mereka, termasuk kaos dengan logo kecil bergambar buaya dengan bordir di dada kiri. Anda tentu tau merknya kan?
Seperti pakaian tenis pada awalnya, pakaian olahraga polo pun dirasakan bermasalah dengan ketidaknyamanan di lapangan, dan ketika pemain polo menyadari penemuan Lacoste di tahun 1930-an, maka mereka mengadopsi desain pakaian tersebut untuk digunakan dalam olahraga polo. Pada tahun 1920, Lewis Lacey seorang Kanada yang lahir tahun 1887 dari orang tua Inggris di Montreal Quebec, yaitu seorang pedagang kelontong dan juga seorang pemain polo, mulai memproduksi pakaian dengan logo seorang pemain polo, desain ini berasal dari Hurlingham Polo Club dekat Buenos Aires. Dan pada tahun 1972, Ralph Lauren yang termasuk bagian penting dari sejarahnya “polo shirt” merupakan bagian penting dari perjalanan model pakaian yang populer sampai saat ini yang disebut dengan nama kaos Polo, karena mungkin Ralph Lauren yang membantu lebih populer secara luas.
Begitulah sejarah kaos polo yang meskipun secara fakta bahwa olahraga tenis yang lebih dulu menggunakannya sebelum olahraga polo melakukan. Dari sini juga kita tahu sejarah bahan kain lacoste (lakos) yang identik digunakan untuk kaos polo (kais wangki) atau kaos kerah. Bahan kain lacoste memiliki permukaan yang bolong-bolong kecil (rajutannya). Kain lacoste sendiri memiliki harga yang relatif mahal jika dibandingkan bahan kaos lainnya. Bahan kain lacoste biasanya dipadukan dengan bordiran bukan sablon jika dibuat baju atau kaos polo. Dilihat dari bahan pembuatannya, kain lacoste terbagi menjadi lacoste PE, lacoste pique, lacoste cvc dan lacoste cotton (lakos katun).
Nah, kemudian kalau istilah kaos wangki atau kaos wangky itu sejarahnya bagaimana ya? ada yang tau? silakan komentar… >>>www.konveksian.com


sejarah bahan polo atau lacos

sejarah Polo Shirt – Kaos Polo atau Kaos Wangki – Kaos polo (polo shirt) atau juga dikenal dengan kaos wangki (wangky) pada awalnya digunakan sebagai kaos golf dan kaos untuk tenis. Kaos polo atau kaos wangki adalah bentuk kaos dengan kerah dan sebuah plaket yang biasanya terdapat dua atau tiga buah kancing, serta tambahan satu saku sebagai opsi lainnya. Kaos polo biasanya terbuat dari bahan kain rajutan atau bahan kain kaos (bukan kain tenun atau woven), biasanya dibuat dari bahan kain katun combed atau bahan kain lakos (lacoste). Di Indonesia sendiri lebih populer dengan sebutan kaos wangki yang identik terbuat dari bahan kain lakos. 
 center pesanan konveksi murah >>> 085727883446>>>www.centerkonveksi.com

tips bisnis konveksi

Berikut inilah Tips Memulai Bisnis Konveksi Rumahan
  • Hal pertama yang menjadi tips memulai bisnis konveksi rumahan tentu saja adalah membuat business plan. Buat business plan ini secara detil. Mulai dari cara mendapatkan modal awal, membeli perlengkapan konveksi, merekrut karyawan, membeli bahan baku, membuat desain, memproses, packing, menjual, analisis-untung rugi, analisis kompetitor, promosi, hingga solusi jika permasalahan datang - Tips Memulai Bisnis Konveksi Rumahan
  • Cari modal sebagai modal awal berbisnis konveksi rumahan ini. Modal bisa didapat dari diri sendiri atau pun kredit.
  • Jika modal sudah di tangan, perlengkapan konveksi seperti mesin jahit, mesin obras, gunting, meteran, benang, resleting segera dilengkapi sesuai kebutuhan. Lalu saatnya Anda merekrut karyawan.
  • Tips Memulai Bisnis Konveksi Rumahan, Ketika karyawan sudah direkrut, buatlah desain pakaian. Desain pakaian bisa dibuat dengan melihat tren pasar yang sedang terjadi atau pun membuat desain sendiri. Desain yang mengikuti tren pasar mungkin lebih aman karena produk Anda ada pasarnya. Akan tetapi di sini, harga jual harus bersaing dengan kompetitor. Jika desain menurut keinginan Anda sendiri, berarti Anda menciptakan pasar yang baru. Hal ini bagus akan tetapi pembeli masih belum jelas. Pertimbangkan dengan benar masalah ini. Jangan sampai modal Anda terjebak dalam barang yang menumpuk dan tidak laku atau Anda merugi karena menjualnya dengan harga murah dengan prinsip asal menjadi uang. Jangan lupa untuk menyesuaikan desain dengan target pasar/pembeli yang Anda bidik.
  • Jika desain sudah ok, saatnya Anda berbelanja bahan. Pastikan bahan ini sesuai dengan desain yang Anda buat dan target pasar yang Anda bidik.
  • Setelah bahan siap, potong sesuai desain dengan jumlah yang sudah dipertimbangkan. Kemudian proses jahit menjahit dilakukan oleh karyawan tetapi harus Anda pantau secara langsung agar tidak terjadi kesalahan desain.
  • Setelah semua siap, setrika, tidak lupa beri label baju dan ukuran untuk masing-masing pakaian yang sudah selesai, packing
  • pakaian yang sudah jadi dalam kemasan. Biasanya kemasan plastik transparan. Barang-barang pun siap dipasarkan.
  • Dalam memasarkan barang, pastikan harga barang bersaing dengan barang sejenis tapi tetap harus ada keuntungan yang bisa menutupi biaya produksi.
  • Jika ingin menjangkau konsumen yang jauh bahkan hingga ke luar negeri, buatlah toko online. Agar bonafid dan terpercaya, buat toko online dengan domain berbayar.
  • Buat program yang bisa mempromosikan produk konveksi Anda. Misalnya saja dengan mengikuti bazzar, promosi melalui media cetak, stiker dan brosur. sumber www.konveksian.com